Sequence Diagram

Sequence Diagram
Berikut ini adalah penjelasan tentang Sequence Diagram sehingga anda paham dalam penggunaannya, pada saat kapan digunakan dan bagaimana membuat Sequence Diagram agar bisa menunjang program yang akan di bangun kelak. Sehinggga sebelum anda membangun sebuah aplikasi anda bisa membayangkan hal apa saja yang akan di perlukan dan design database maupun scriptnya agar terlihat rapi dan tersturktur.


Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.

2 komentar untuk "Sequence Diagram"

krisna 11 Februari 2013 pukul 10.35 Hapus Komentar
Lebih bagus lagi kalo diberi contoh mas. Jadi lebih gampang dicerna. Bidangnya di IT ya mas?
Rudi Gaol 25 Februari 2013 pukul 10.15 Hapus Komentar
Iya, tapi nulis cuman untuk iseng aja mas Krisna, terima kasih sudah singgah...:)